Bisnis Cryptocurrency, yang sebagian besar terdiri dari startup dan bursa, mungkin belum cukup untuk memberikan pendapatan yang besar bagi industri asuransi. Berdasarkan informasi yang tersedia untuk umum, bahkan pertukaran mata uang kripto terbesar di Amerika Utara, Coinbase, hanya memiliki 2% dari koinnya yang diasuransikan dengan Lloyd’s of London. Koin-koin ini disimpan di penyimpanan panas (atau terhubung ke Internet). Sisanya terputus dari internet dan tidak banyak yang dapat diketahui tentang status asuransi mereka.
Asuransi untuk Cryptocurrency menjadi penting ketika kamu mempertimbangkan ketidakstabilan ekosistem Cryptocurrency. Melonjaknya nilai Bitcoin dan Cryptocurrency lainnya telah mengakibatkan pencurian besar-besaran terhadap dompet dan bursa online. Contohnya, Cryptocurrency senilai $500 juta dicuri dari pertukaran Cryptocurrency Jepang Coincheck pada Januari 2018. Hasil kumulatif dari peretasan ini adalah ekosistem yang rentan dan diabaikan atau ditolak oleh ekosistem keuangan arus utama dengan serius.
Sebagai contoh bahaya asuransi Cryptocurrency, coba kamu pertimbangkan kasus BitGo, sebuah perusahaan keamanan Blockchain. Pada tahun 2015, perusahaan tersebut mengklaim telah mendapatkan asuransi untuk koin yang ditahannya dari XL Group. Tapi selanjutnya hal itu sementara dihapuskan, kemudian mereka memulihkan sebuah postingan blog yang membuat pengumuman setelah terjadinya peretasan di Bitfinex, yakni pertukaran mata uang kripto yang juga merupakan salah satu pelanggan dan mengakibatkan pencurian mata uang kripto senilai lebih dari $70 juta.
Bitcoin dan Cryptocurrency menghadirkan tantangan unik bagi perusahaan asuransi. Biasanya, premi asuransi didasarkan pada data historis. Data seperti itu tidak ada untuk Cryptocurrency. Volatilitas dalam penilaian, di mana perubahan harga tiga digit tidak jarang terjadi, juga dapat memengaruhi premi karena mengurangi jumlah total koin yang diasuransikan. Ketidakpastian peraturan dan kurangnya pengawasan di bursa Cryptocurrency dapat semakin memperumit masalah bagi perusahaan asuransi yang tertarik untuk memberikan layanan kepada industri.
Yang pasti, Bitcoin selalu berada di radar perusahaan asuransi. Sejauh tahun 2015, Lloyd’s mengeluarkan laporan yang mencantumkan faktor risiko untuk Cryptocurrency. “Penetapan standar keamanan yang diakui untuk penyimpanan Bitcoin dingin (offline) dan panas (online) akan sangat membantu manajemen risiko dan penyediaan asuransi,” tulis perusahaan itu. Itu juga menyebutkan keamanan sisi server, penyimpanan dingin, dan dompet multi-tanda tangan sebagai metode yang mungkin untuk mengurangi serangan risiko.
By, Annisa Lesmana