Merayakan Keberagaman, Mengamalkan Toleransi
Bahwa setiap orang memiliki DNA yang berbeda, sudah pasti keberagaman itu ada dan alangkah baiknya memiliki sifat welas asih dan toleransi.
Jengah dengan segala provokasi berbau SARA ? Muak dengan kata mayoritas-minoritas dan segala penyelewengannya ? Kenapa masih merasa paling benar, superior diantara yang lain ? Mungkin kita kurang berwelas asih dan toleransi.
Tanggal 16 November diperingati sebagaiHari Toleransi Internasional.Sejumlah pihak menjadikan momen itu untuk menyegarkan kembali kebaikan-kebaikan dari sifat manusia dan toleransi.
Kampanye hari toleransi digemakan ke semua elemen masyarakat sebagai wujud untuk menyadarkan kembali betapa pentingnya hidup bertoleran. Karena toleransi antar sesama bukanlah semata-mata menghormati dan menghargai perbedaan, baik suku, agama, ras, dan etnisitas, namun juga upaya aktif untuk memastikan bahwa semuanya setara di mata hukum dan undang-undang.
Toleransi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekedar jargon. Dari diri kita sendiri kepada masyarakat atau lingkungan. Ketahui bahwa kita mahluk sosial, alangkah baik hidup selaras dengan sesama dan alam lewat sikap toleransi.
Toleran di jalan raya
Toleran dalam pertemanan dan pergaulan
Usai Sholat Jumat di masjid LA, Amerika, Organisasi Kristen dan Yahudi berdiri di depan masjid… https://t.co/Y11NmfrGTD
— hanung bramantyo (@Hanungbramantyo) November 11, 2016
Dalam rangka HARI TOLERANSI INTERNASIONAL ingatlah lagi arti Bhinneka Tunggal Ika & tumbuhkan rasa toleransi dlm keberagaman di Indonesia️ pic.twitter.com/BkL5Gal6OJ
— Julie Estelle (@Julstelle) November 16, 2016